Sabtu, 09 Juni 2012

Passion



Meniti sebuah usaha mirip dengan memasuki sebuah lorong yang tak kita ketahui ujungnya.Seperti apa pemandangan di ujung lorong sana? Indah, kah? Atau, tragis kah?

Demikian juga usaha. Kita tak pernah tahu bagaimana ujung perjalanan kita. Sukses, kah? Atau gagal?

Bisa jadi, kita memiliki segudang prediksi. Kita memiliki setumpuk konsepsi. Perhitungan kita di atas kertas sangat logis dan matang. Tapi, apakah semua itu dapat menjamin bahwa kita akan sukses? Bagaimanapun, prediksi, konsepsi, dan perhitungan bukan kenyataan.

Bagaimana rasanya memasuki lorong yang tak pernah kita ketahui ujungnya? Pada mulanya, mungkin kita senang. Sebab, bisa jadi, itu adalah pengalaman baru.

Namun, semakin lama, semakin lama, semakin lama, bisa jadi kita akan bertanya-tanya juga. Di mana lorong ini akan berakhir? Jenuh. Begitulah biasanya perasaan yang akan muncul di tengah situasi yang monoton dan  harapan yang tak kunjung sampai.

Di sinilah nasihat yang nyaris menjadi klise ini menjadi penting: bikinlah usaha yang memang kita kuasai dan senangi. Intinya, usaha yang memang menjadi passion kita. (Abunnada)